Ekonomi

Pertanyaan

bagaimana perkembangan manejemen di indonesia?

1 Jawaban


  • BAB II

    PEMBAHASAN


    A.           Sejarah Manajemen di Indonesia

    Manajemen sebenarnya sudah ada sejak manusia ada. Hal ini dibuktikan dengan keberhasilan arsitek Mesir Kuno mewujudkan karyanya berupa piramid Cheops.Pembangunan piramid yang melibatkan ratusan ribu tenaga kerja tidak akan terwujud tanpa adanya manajemen yang baik. Hanya saja istilah manajemen baru muncul pada tahun 1886. Di Indonesia, manajemen sudah dipraktikkan pada masa pra sejarah. Adanya Candi Borobudur pada abad ke-8 dan Candi Prambanan pada abad ke-9 merupakan bukti bahwa manajemen sudah lama dipraktikkan di Indonesia.

    Pertumbuhan manajemen meliputi tiga fase yaitu

    1)      Fase pra sejarah, yang berakhir pada tahun 1.

    2)      Fase sejarah, yang berakhir pada tahun 1886

    3)      Fase modern, mulai 1886 sampai sekarang.

    Pertanyaan yang sering muncul adalah apakah ada perkembangan sistem manajemen indonesia?. Bagaimanakah perkembangan manajemen di Indonesia?. Pertanyaan-pertanyaan ini akan mendapatkan jawaban yang tidak pasti. Ada yang mengatakan bahwa Indonesia punya sistem manajemen yang ada sejak zaman dahulu kala, sebagai warisan akar budaya bangsa oleh Raja-Raja Nusantara yang dapat kita sebut dengan sistem manajemen partisipatif; salah satu contohnya adalah gotong royong. Ada juga yang mengatakan bahwa sistem manajemen Indonesia sangat dipengaruhi oleh negara-negara yang pernah menjajah; Belanda dan Jepang. sistem pemerintahan dengan DPR dalam perumusan kebijakan publik adalah salah satu contoh dari birokrasi top-down yang dianut oleh VOC. Jepang sejak menduduki Indonesia telah membuat sistem pengklusteran dengan sistem manejemen bottom-up contohnya dengan membentuk organisasi masyarakat dari tingkat bawah hingga tingkat atas.

    Ada penulis yang mencatat sejarah perkembangan manajemen diawali dari pra industrialisasi, ada yang mengawalinya sejak aliran klasik dan ada juga yang memulai dari manajemen ilmiah. Demikian juga jika kita lihat dari banyaknya aliran atau periode manajemen, ada yang menuliskan tiga periode, empat periode dan lebih dari empat periode. Di samping itu, pengelompokkan penulis yang termasuk di dalam setiap periode atau aliran juga bermacam-macam. Penulis empat periode atau aliran sejarah perkembangan manajemen mengatakan bahwa dimulai dari aliran manajemen klasik, behavioristik, model sistem, dan hubungan manusia atau neo-klasik.

    Berbagai pandangan mengenai sistem manajemen yang sedang digunakan di Indonesia, belum ada yang menyatakan model yang pas mengenai sistem (Style) manajemen yang asli dan khas Indonesia, bila dibandingkandengan Jepang, Cina atau Amerika dan negara-negara Eropa yang tampaknyasudah menemukan bentuk sistem manajemen yang dijalankannya.

    Meskipun demikian bukan berarti bahwa pengelolaan administrasi negara dan bisnis selama ini di Indonesia tidak memakai konsep manajemen. Para pimpinan administrasi negaradan pimpinan perusahaan telah mengadopsi bentuk menajemen. Apalagi kalau kita mengikuti pola dan jalan pikiran Peter F. Drucker (1977: 7),manajemen menyandang fungsi sosial. Manajemen tidak dapat dipisahkan darimasyarakat atau bagian dari masyarakat yang dilayaninya, sehingga tak terlepasdari kaitan budaya (kultur) yang disandang oleh masyarakat yang dilayaninya. Kulturitu bahkan tampil sebagai bagian terpadu dalam keseluruhan manajemen tersebut.

    Merujuk dari pemikiran Peter F. Drucker di atas, sesuatu yang pasti bahwa Indonesia punya budaya (cultur) oleh karena itu ‘pasti’ punya nilai-nilai dasar manajemen. Sehingga menjadi sangat mendesak (urgent) untukmengembangkan kekuatan imbangan yang ada pada nilai-nilai budaya bangsaIndonesia, yaitu pengembangan manajemen yang berciri khas Indonesia. Karena bangsa Indonesia sedang menghadapi banyak masalah akibat ‘salah urus’ (mis-management)dalam kehidupan berbangsa dan bernegara, ditandai oleh merajalelanya kolusi, korupsi dan nepotisme (KKN) di hampir semua segi. Pada saat yang sama, Indonesia juga harus berkompetisi dengan negara-negara lain dalam upaya menghadapi peradaban atau tuntutan global.

    Menemukan sistem manajemen dari akar budaya dan karakter dasar bangsa Indonesia hampir dipastikan dapat lebih efektif dan efisien, jika dibanding dengan negara-negara yang telah melaksanakannya seperti; Jepang, Cina, Eropa, dan amerika. Kita jangan lagi mengadopsi sistem manajemen dari luar yangsebenarnya tidak semua cocok untuk diterapkan Indonesia, sehinggamengakibatkan kegagalan pengelolaan. Berhasinya manajemen Indonesia, sangattergantung dari cara penyaringan berbagai budaya (suku/etnis) yang ada dimasyarakat Indonesia serta penerapannya dalam kehidupan organisasi.

    Namun ada juga pendapat beberapa ahli manajemen yang menyatakan bahwa tak ada satu sistem pun yang paling baik. Jauh lebih efektif bila anda menggunakan beberapa sistem manajemen, dimana sistem itu disebut dengan “manajemen situasional”. Dalam implementasinya oleh para leadership, pendekatan ini dikenal dengan “situational leadership”

Pertanyaan Lainnya