Sejarah

Pertanyaan

Bagaimana kehidupan manusia beternak dan bercocok tanam

1 Jawaban

  • Kehidupan Masyarakat Beternak dan Bercocok Tanam 
    1.Lingkungan Alam Kehidupan 
    Kehidupan bercocok tanam yang pertama kali dikenal oleh manusia adalah
    berhuma. Berhuma adalah teknik bercocok tanam dengan cara membersihkan
    hutan dan menanamnya, setelah tanah tidak subur mereka pindah dan mencari
    bagian hutan yang lain. Kemudian mereka mengulang pekerjaan membuka hutan,
    demikian seterusnya. Namun dalam perkembangan berikutnya, manusia mulai
    memikirkan kembali untuk hidup dari generasi ke generasi berikutnya. Oleh
    karena itu, manusia mulai menerapkan kehidupan bercocok tanam pada tanah-
    tanah persawahan. Kehidupan menetap yang dipilih manusia pada masa lampau
    itu merupakan titik awal dari perkembangan kehidupan manusia untuk mencapai
    kemajuan.
    2. Kehidupan Sosial 
    Kehidupan masyarakat pada masa bercocok tanam mengalami peningkatan yang
    cukup pesat. Masyarakat mulai mempunyai tempat tinggal tetap. Tempat tinggal
    tetap untuk mempererat hubugan antar manusia, yang menunjukkan bahwa
    manusia tidak bisa hidup sendiri. Kehidupan sosial yang dilakukan oleh masyarakat
    pada masa bercocok tanam ini terlihat dengan jelas melalui cara bekerja dengan
    bergotong royong.  Cara hidup bergotong royong itu bersifat agraris.
    3. Kehidupan Ekonomi 
    Pada masa kehidupan bercocok tanam, kebutuhan kehidupan masyarakat semakin
    bertambah, namun tidak ada anggota masyarakat yang dapat memenuhi
    kehidupannya sendiri. Dengan kenyataan seperti ini, dalam rangka memenuhi
    kebutuhannya masing-masing diadakan pertukaran barang dengan barang yang
    disebut sistem barter. Sistem barter ini menjadi awal munculnya perdagangan atau
    sistem perekonomian masyarakat. Untuk memperlancar kegiatan tersebut
    dibutuhkan tempat khusus yang dapat dijadikan sebagai tempat pertemuan antara
    penjual dan pembeli yang disebut pasar.
    4. Sistem Kepercayaan Masyarakat 
    ž
    Pada masa kehidupan bercocok tanam kepercayaan masyarakat semakin
    bertambah. Mereka percaya bahwam orang-orang yang meninggal rohnya pergi ke
    suatu tempat yang tidak jauh dari tempat tinggalnya atau tetap berada di wilayah
    di sekitar tempat tinggalnya sehingga sewaktu-waktu dapat dipanggil untuk
    dimintai bantuannya dalam kasus seperti menanggulangi wabah penyakit atau
    mengusir pasukan-pasukan musuh yang ingin menyerang tempat tinggalnya. Di
    Indonesia, kepercayaan dan pemujaan kepada roh nenek moyang terlihat melalui
    peninggalan-peninggalan tugu-tugu batu atau bangunan-bangunan mengalithikum.
    Bangunan-bangunan itu banyak ditemukan di tempat-tempat tinggi dari daerah
    sekitarnya sehingga muncul anggapan masyarakat bahwa roh-roh tersebut berada
    di tempat yang lebih tinggi.

    5. Kehidupan Budaya 
    žPada masa kehidupan bercocok tanam kebudayaan yang dihasilkan semakin beragam seperti yang terbuat dari tanah liat, batu, dan tulang. 

    Semoga membantu ^_^

Pertanyaan Lainnya