Ulama yang menyinggung gubernur sulaiman
Sejarah
iiinnimatulyahoocoid
Pertanyaan
Ulama yang menyinggung gubernur sulaiman
1 Jawaban
-
1. Jawaban maharani246
YOGYAKARTA, (PR).- Rombongan Dewan Ulama Senior Kerajaan Saudi Arabia menemui Gubernur DIY, Sri Sultan Hamengku Buwono X, di Kompleks Kepatihan, Rabu, 12 April 2017. Ulama senior yang menjadi pimpinan rombongan, yakni Yang Mulia DR Sulaiman Bin Abdullah Aba Al-Khail menyampaikan bahwa pertemuan tersebut membahas 9 poin pembicaraan.
"Pertama, hasil pertemuan di Universitas Ahmad Dahlan (UAD) yakni telah diresmikan Saudi Arabia Corner dan juga ditandatangani nota kesepahaman kerjasama di kedua belah pihak, antara UAD dengan Universitas Islam Mohammed Bin Saud, serta Perserikatan Muhammadiyah," ucapnya.
Ia berharap dengan dibukanya Saudi Arabia Corner tersebut, bisa memberikan manfaat kepada masayrakat Indonesia, khususnya Yogyakarta. Seiring berjalannya waktu, Saudi Arabia Corner dilengkapi dengan beragam program yang bermanfaat, termasuk perpustakaan digital dan cetak.
"Saudi Arabia Corner akan ditingkatkan dan dilengkapi koleksinya," tuturnya.
Selain itu, kata dia, dalam pembicaraan tersebut juga disinggung rencana pembangunan lembaga pendidikan bertaraf internasional di Yogyakarta, yang nantinya bekerjasama dengan pihak Arab Saudi. Walaupun belum menyinggung nama dan juga kapan terealisasinya lembaga pendidikan tersebut, Sulaiman mengatakan bahwa tempat tersebut diharapkan mampu meningkatkan kualitas sumber daya manusia di Yogyakarta.
"Ini masih dalam pembicaraan. Kami sudah memiliki pandangan yang sama tentang pentingnya lembaga pendidikan di Yogya. (Nantinya) Ada berbagai program, ada akademi, diploma, dan jurusan yang bermanfaat meningkatkan kualitas SDM di Yogya," tuturnya.
Sementara itu, Gubernur DIY, Sri Sultan Hamengku Buwono X menyambut baik ususlan rencana pembangunan lembaga pendidikan tersebut. Keberadaan lembaga tersbeut bisa dijadikan simbol kerjasama antardua bangsa sekaligus dalam rangka membangun ilmu pengetahuan di DIY.
"Dari kerjasama yang kecil itu, dengan sikap yang sama, bisa menjadi kekuatan besar dalam upaya membangun kebersamaan dalam pikiran dan tindakan yang bisa membawa manfaat bagi seluruh warga masyarakat, sehingga itu cara yang paling efisien dan efektif. Daripada bicara sudah besar lalu mengecil, lebih baik dari kecil membesar," ujarnya.
Sementara itu, Sultan menerangkan dua hal penting dalam perbincangan tersebut. Pertama adalah bagaimana masyarakat dari masa ke masa, yang didominasi Muslim, bisa berkualitas membangun bangsanya.
"Kedua bagi saya sendiri seorang Sultan, sebetulnya sejak HB II dan berlangsung hingga HB VIII, setiap tahun mengirimkan delegasi untuk naik haji. Sehingga Bapak tahu sering di Mekkah disebut ada wakaf mataram," ucapnya.***